Tuesday, July 14, 2009

Bagaimana Antibiotika Bekerja ?

Banyak orang tahu dan sering mendengar tentang antibiotika, akan tetapi belum tentu memahami apakah sebenarnya antibiotika itu. Antibiotika pertama yang dikenal adalah penisilin, dimana zat ini dihasilkan oleh jenis jamur penicillium. Dalam sejarah antibiotika orang yang patut di kenang adalah A.Fleming, karena beliau yang pertama menemukan penisilin (Tahun 1929) akan tetapi penggunaannya sebagai zat pembunuh bakteri baru banyak digunakan pada tahun 1943, dan seiring dengan perkembangan teknologi sekarang telah dikenal ratusan antibiotika .

Pembagian Antibiotika Berdasarkan Cara Kerjanya

Antibiotika dalam hal ini dibagi dua :

  1. Antibiotika berspektum luas : antibiotika yang efektif digunakan bagi banyak spesies bakteri, baik kokus,basil maupun spiral, contohnya tetrasiklin (Mampu membunuh bakteri berbentuk kokus,basil dan spiral).
  2. Antibiotika berspektum sempit : antibiotika yang efektif digunakan untuk spesies tertentu, contohnya penisilin (Hanya mampu memberantas bakteri berbentuk kokus).

Sifat-sifat Antibiotika

Antibiotika haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

  1. Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak inang (Host).
  2. Bersifat bakterisida dan bukan bakteriostatik.
  3. Tidak menyebabkan resistensi pada kuman.
  4. Berspektrum luas.
  5. Tidak bersifat alergenik atau menmbulkan efek samping bila dipergunakan dalam jangka waktu yang lama.
  6. Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat.
  7. Larut dalam air serta stabil.
  8. Bakterisidal Level, di dalam tubuh cepat dicapai dan bertahan untuk waktu lama.

Mekanisme Kerja Antibiotika

Antibiotika menggangu bagian-bagian yang peka didalam sel, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :

  1. Antibiotika yang mempengaruhi dinding sel.

Pada dasarnya sel kuman dikelilingi oleh dinding sell yang melindungi membran protoplasma dibawahnya dari trauma. Pada kondisi ini antibiotika bekerja untuk mengganggu pembentukan dinding sel terutama pada tahap akhir, sehingga terbentuklah steroplas, yakni kuman tanpa dinding sel (Terjadi pada golongan penisillin).

  1. Antibiotika yang mengganggu fungsi membran sel

Antibiotika yang masuk kedalam golongan ini adalah polimiksin, kolistin, nistatin dan amfoterisin B. Antibiotika golongan ini merusak dan memperlemah dinding sel, dimana perlu diketahui bahwa membran sel merupakan hal yang sangat vital dalam sel karena berfungsi sebagai selektif permeabel, pengangkutan aktif dan mengendalikan susunan sel.

  1. Antibiotika yang menghambat sintetis protein

Yang termasuk didalam golongan ini adalah aktinomisin, rifampisin, steptomisin, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, klindamisin, linkomisin, kanamisin, neomisin, netilmisin dan tobramisin, dan mekanisme kerjanya sebagai berikut ;

- Aktinomisin : sangat aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif.

- Rifampisin : mempunyai spektum antibakteri yang luas dan terutama efektif terhadap bakteri gram positif dan mikrobakteria.

- Streptomisin : bakteri bersifat bakterisida tehadap sejumlah besar bakteri-bakteri gram negatif dan positif.

- Tetrasiklin : mempunyai spektrum sangat luas, mencakup spektrum penisillin, streptomisin dan kloramfenikol.

- Kloramfenikol : bersifat bakteriostatik aktif terhadap sejumlah bakteri gram positif dan gram negatif, rikettsia dan klamidia.

- Eritromisin : termasuk sebagai antibiotika makrolida, dapat bersifat bakteriostatik atau bakterisida, merupakan obat pilihan terhadap mycoplasma dan juga untuk stafilokokus, streptokokus Grup A.

- Klindamisin : banyak digunakan terutama untuk infeksi bakteri anaerob.

  1. Antibiotika yang menghambat sintetis asam nukleat

Yang termasuk di dalam golongan ini adalah : asam nalidiksat, novobiosin, pirimetamin, sulfonamida dan trimetoprim. Merupakan penghambat efektif terhadap sintetis ADN, dimana akan membentuk ikatan kompleks melalui ikatan-ikatan pada residu deoksiguanosin.

Penggunaan Antibiotika Dilapangan

Beberapa peternak dalam menghadapi suatu kasus atau penyakit tanpa berpikir panjang menggunakan antibiotika berspektum luas dengan alasan bahwa dengan penggunaan antibiotik yang berspektrum luas semua bisa teratasi. Selain masalah tersebut diatas juga peternak sering menggunakan preparat antibiotik yang sama dari satu periode pemeliharan ke periode berikutnya ( Sebaiknya preparat antibiotika yang dipakai dalam suatu farm diganti tiap 3 – 4 periode pemeliharaan).

Hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam penggunaan preparat antibiotika dalam menangani kasus penyakit dalam lingkungan Farm :

  1. Penyebab infeksi atau penyakit yang terjadi harus diketahui ( Apakah dari golongan Bakteri atau virus ).
  2. Tingkat morbiditas harus diketahui.
  3. Umur ayam.

No comments:

Post a Comment